Sunday, 14 July 2013

Banjica Market

Pagi ini ceritanya aku sama mama mau belanja di pasar Banjica. Sebenernya kita juga kurang tau aslinya pasar ini disebut pasar apa, tapi berhubung nama daerahnya Banjica, jadi kita namain pasar Banjica :p 

Lokasinya deket banget sama rumah, tinggal naik bis satu kali, wuala! Langsung nyampe dehh.. :D Disini bisnya itu pakai tenaga listrik seperti trem. Jadi bagi yang belum tau, di atas bisnya itu ada alat penyambung ke listrik yang digantung ke atas (lihat foto di bawah). Enak sih ya jadi hemat bensin. Tapi bisnya itu engga bisa kemana-mana sesuka hati, jadi harus ikutin jalur si listrik yang ada di atas itu. Dan kalau lagi mati lampu, kita semua naik bis biasa yang pakai bensin. 

Ini foto aku lagi naik bis :D (penting) :
  • Tampak luar 

Keliatan kan gambaran bisnya seperti apa? Sebenernya foto ini diambil karena kebetulan ada mas-mas ganteng lagi jogging :">
Aku : Ma, ayo cepetan foto mumpung ada mas-mas ganteng!
Mama : Oh iya! Yaudah icha siap-siap! Satu..Dua..
*click*
Yak! Mas-masnya ketutupan di belakang aku :| Oke sip! Kita engga jodoh.

  • Tampak dalam

Sepi? Iya, karena kita naiknya dari terminal. Kebetulan rumah aku deket terminal bis. Kadang-kadang juga suka mangkal jadi kenek kalau lagi senggang :')

Bisnya ini sistemnya pakai kartu. Jadi kita beli dulu kartunya sama sopir, kemudian saldonya bisa kamu isi di kios-kios terdekat (ala timezone), lalu tempelin kartunya ke alat pembayaran deket pintu. Berangkat deh! Dan kalau mau turun kita engga perlu pencet tombol karena setiap bis selalu berhenti di setiap halte. Jadi engga perlu yang namanya teriak "KANAN BANG", yang ada kamu digebukin penumpang lain karena disangka orang gila :|

Oke, lanjut ke pasar Banjica ->
Serbia merupakan salah satu negara yang memiliki agrikultur yang baik di Eropa. Negara ini memproduksi berbagai produk pertanian, sebagian besar biji-bijian, buah-buahan dan sayuran yang merupakan bagian penting dari PDB dan ekspor. Serbia terkenal dengan raspberry dan plum yang merupakan jumlah produksi terbesar kedua di dunia, juga memproduksi banyak jagung dan gandum. 





Kelihatan kan buah-buahannya yang besar-besar dan segar, juga sayur-sayurannya yang masih fresh? Disini juga ada toko daging, dekat dari pasar Banjica tinggal jalan kaki. Oh ya, disini belanjanya selain pakai plastik juga biasanya pada suka bawa keranjangnya masing-masing. Ciri khas keranjangnya itu berbentuk derekan yang bisa ditarik, jadi kalau mau belanja banyak tinggal dimasukin ke keranjang itu aja jadi engga berat dan repot :D

Selamat berbelanja <3

Wednesday, 10 July 2013

Knez Mihajlova

 Knez Mihajlova adalah tempat pejalan kaki yang panjang dan lurus yang ramai dengan kehidupan di pusat kota. Dimulai dari Trg Republike, yang merupakan alun-alun belgrade dimana museum dan theater nasional berada, sampai perjalanan menuju taman dan benteng Kalemegdan. Sepanjang jalanan terdapat bangunan-bangunan tua abad ke-19 dan ke-20 yang merupakan rumah-rumah, toko, galeri dan berbagai institusi budaya. Dengan berjalan sedikit ke sebelah kiri jalan terdapat jalanan lebih kecil dimana penuh dengan kafe dan toko-toko antik. Ini merupakan bagian kota tertua yang disebut dengan Varos Kapija - the "Town Gate". Pada jaman Turkey, ini adalah pusat tempat komunitas budaya dan pendidikan Serbia berada.

  • Trg Republike
Trg Republike adalah alun-alun yang merupakan pusat dari semua aktivitas di kota Belgrade, baik untuk acara budaya, kehidupan malam (nightlife), demonstrasi politik atau hanya sekedar bertemu dan hang out bersama teman-teman. Trg - "The Square" ini memiliki peran yang universal dan merupakan tempat yang penting dimana terjadinya demonstrasi terhadap rezim milosevic pada tahun 1990-an. Namun sekarang tempat ini lebih dijadikan tempat dimana masyarakat melakukan perayaan seperti kemenangan olahraga atau Tahun Baru (31 Desember) dan Tahun Baru Serbia (13 Januari).

Di tengah alun-alun terdapat monumen pangeran Mihailo Obrenovic (Prince Mihailo Monument) yang sedang menunggangi kuda. Di sebelah kanan monumen terdapat bangunan tertua di pusat yaitu theater nasional (The National Theater) dan di belakang monumen terdapat museum nasional (The National Museum).


  • Kneza Mihaila Street
Tempat pejalan kaki ini merupakan jantung kota Belgrade, dimana terdapat banyak toko-toko designer yang trendi, toko buku yang ngetop, dan galeri seni yang keren. Disini banyak sekali pejalan kaki yang berlalu-lalang, dari anak muda, orangtua, pemusik jalanan, penjual souvenir, dan sebagainya. Ini adalah tempat yang paling banyak didatangi oleh para pengunjung, suasana disini juga selalu ramai hingga larut malam. 

Tempat ini pokoknya asyik banget bagi yang suka belanja atau sekedar window shopping, karena bukan hanya toko-toko baju saja melainkan juga terdapat banyak toko tas, accesories, buku, elektronik, dan sebagainya. Apalagi akhir-akhir ini lagi banyak SALE loh! *yaaay* Disini juga banyak toko-toko souvenir, biasanya posisinya berada di tengah-tengah jalanan sepanjang Kneza Mihaila Street sampai ujung jalanan hingga bertemu dengan tempat wisata Kalemegdan. Bagi yang suka ngopi-ngopi atau ngemil dessert disini juga banyak kafe-kafe yang nyaman, biasanya mereka lebih memilih untuk ngafe di luar kafenya karena udaranya yang sejuk.



 


Serbia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kehidupan di malam hari atau sering juga disebut dengan nightlife. Masyarakat disini biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan pada malam hari, sekitar jam 8pm hingga larut malam pun suasana kota masih tetap hidup. Jadi jangan heran kalau kegiatan malam hari lebih ramai daripada pagi/siang hari.

Aku pernah sesekali mencoba ke tempat ini pada malam hari sekitar pukul 9pm/10pm. Dan yang namanya di Trg Republike itu, ada banyaaaaakk banget orang berkumpul di alun-alun. Awalnya aku bertanya-tanya "Ini ada apa sih, kok rame banget?" Padahal disana tidak ada sesuatu yang dapat menarik mereka untuk datang, hanya taman biasa dan tugu bersejarah saja. Tapi ternyata mereka datang cuma sekedar untuk berkumpul dan menghabiskan waktu malamnya bersama teman dan keluarga. Hal ini berlangsung tidak hanya pada malam hari, melainkan juga siang hari. Suasana kota Belgrade selalu terlihat hidup :)



Resource : Komshe. Travel Guide - "Belgrade in your hands"

The Parliament of Serbia


Gedung Parlemen Serbia ini dibentuk pada tahun 1907 dan nyaris hampir selesai pada tahun 1929 karena raja Aleksandar dari Yugoslavia menelantarkan bentuk parlemen yang tidak stabil kepemerintahannya dan berubah menjadi seseorang yang otokrat. Setelah kematian Aleksandar pada tahun 1934, sistem parlementer secara bertahap diperkenalkan kembali dan bekerja di gedung parlemen sampai akhirnya dibuka pada tahun 1936.

Di sebelah kanan parlemen terdapat kantor pos utama yang sangat besar sekali yang dibentuk pada tahun 1935. Di depan parlemen juga terdapat istana presiden dan taman yang luas penuh dengan bunga-bunga cantiiik <3




Pada malam hari gedung parlemen akan terlihat menyala sehingga memiliki pemandangan yang bagus seperti foto di bawah ini :


Resource : Komshe. Travel Guide - "Belgrade in your hands"

Sunday, 7 July 2013

On My Way to Serbia

Ini adalah pengalaman pertama aku naik pesawat sendirian, terlebih lagi tujuannya adalah ke negara yang amat teramat lumayan jauh, yaitu Serbia. Meskipun aku keliatan santai dan tenang, sebenarnya dalam hati itu PANIK BANGET! Gimana kalau seandainya aku nyasar? Gimana kalau ternyata aku salah naik pesawat? Gimana kalau ternyata aku malah dikirim ke Zimbabuey? Kan ga lucu. Tapi yasudah, akhirnya aku berusaha keep cool dan percaya diri aja. Lagipula aku uda dibuatin kakak dan papa panduan perjalanan yang keren banget, kakak nulisnya panjang-panjang dan semerawut dengan format essay, sedangkan papa dengan gaya rangkumannya yang singkat, padat, dan rabun. Kalau kata papa sih "yang penting banyak tanya", itu aja. Oke deh! 

Dalam perjalanan, aku ketemu orang yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Salah satunya pada saat check in. Aku ketemu 3 orang bapak-bapak yang mukanya serem banget kayak orang mafia, di sekitar mukanya terdapat banyak codet dimana-dimana. Ditambah lagi salah satu orang tersebut matanya tertuju ke aku terus. Karena salah tingkah, tiba-tiba kepencet lah kamera hp terus motret ke arah dia, pake flash lagi! Makin melotot lah dia. Akhirnya aku cuma bisa nunduk. Takut diculik *panik*

Setelah urusan check in selesai, imigrasi selesai, masuk ke gate, aku pun duduk di ruang tunggu, sendirian, ga punya temen *miris* Di ruang tunggu banyak atlit remaja Indonesia, orang Turkey, bule, dan juga mafia. Saat masuk pesawat dan mau taruh tas di cabin, tiba-tiba ada bapak-bapak yang mau bantuin, ternyata bapak itu adalah om-om codet yang daritadi ngeliatin waktu check in! Tuh kan bener, pasti aku mau diculik! 

Om codet : Ada yang bisa dibantu mba?
Gue : TIDAK! BISA JADI! BISA SENDIRI! (Efek takut bercambur eat bulaga)
Om codet : ..... Oh oke.

Ternyata dia duduk satu baris sama aku di barisan tengah (kursi untuk berempat). Akhirnya suasana jadi engga enak dan kita pun terdiam - duduk dengan manis sambil menunggu pesawat untuk take off. Sambil nunggu, aku pun berusaha cari teman. Di sebelah kiri aku ada mas-mas dengan bapak-bapak yang sama-sama orang Indonesia lagi asyik mengobrol. Tanpa basa-basi akhirnya aku minta diajak.

Aku : Halo mas, pak, ajak saya ngobrol juga dong.
Mas2 : Oh iya, emang mba mau kemana?
Aku : Ke Serbia. Mas mau kemana? Kita searah engga?
Mas2 : Oohh Serbia.. Engga, saya mau ke German, tapi kita bareng sampai Istanbul.
Aku : Emang mas mau ngapain ke German?
Mas2 : Saya kuliah S2 disana, ke Indonesia habis ngambil bahan riset untuk penelitian tingkat akhir.
Aku : Oohh mahasiswa! Saya juga mahasiswa loh mas!
Mas2 : Masa? (kirain SMP) Kuliah dimana?
Aku : Di UPN mas!
Mas2 : Yang di Jogja atauu..
Aku : Jakarta mas, yang di pondok labu, tau?
Mas2 : Oooohhh... (ga yakin dia sebenernya tau atau engga)

Dengan perjalanan yang menempuh sampai 2 jam, kita pun sampai di Singapore. Disini kita cuma transit sebentar, dan rata-rata emang engga ada yang ganti pesawat. Jadi setelah keluar dari pesawat, semua penumpang langsung nunggu di ruang tunggu. Aku ikutin aja atlit-atlit yang memakai baju warna merah, pasti atlit Indonesia yang tadi. Setelah nunggu lumayan lama, aku baru sadar kalau ada yang beda dari atlit-atlit itu. Setelah aku check bendera di jaketnya.. Ya ampun! Ternyata mereka atlit Singapore! Akhirnya aku berusaha nyari mas-mas dan bapak-bapak yang tadi dan ngintilin mereka *cari aman*

Setelah pesawat selesai dibersihin, seluruh penumpang masuk kembali ke pesawat dengan penumpang yang jauh lebih banyak, pesawat penuh. Di samping aku sekarang ada bapak-bapak bule yang selama perjalanan kita diem-dieman kayak orang musuhan. Perjalanan yang kita tempuh kali ini adalah 8 jam. Makan malam pukul 01:00 WIB, lalu tidur sekitar 3-4 jam, kemudian langsung makan pagi lagi. Hoek!

Ketika udah mau sampai di Istanbul, aku ngobrol lagi sama mas-mas yang tadi.

Gue : Mas, sampai di Istanbul nanti, kita langsung ke imigrasi lagi ya?
Mas2 : Engga perlu, kita langsung cari gate aja lagi.
Gue : Loh engga mas, menurut kertas panduan saya, kita ke imigrasi dulu!
Mas2 : Hmm, saya biasanya langsung ke gatenya.
Gue : Engga mas! Imigrasi dulu!
*ragu, aku pun baca panduannya sekali lagi*
Gue: Hehe, oh iyaa..
Mas2 : -____-"

Mas-mas itu masih harus transit 5 jam di bandara, sedangkan aku cuma dikasih waktu 1 jam, itu pun karena pesawatnya delay, akhirnya aku mendarat melebihi waktu jam penerbangan selanjutnya. Panik! Tanpa kenalan atau pamitan sama mas-mas tadi, aku langsung turun dari pesawat dan lari naik bis, lalu tiba-tiba ketemu om codet yang tadi lagi.

Om codet : Mba mau kemana?
*dalam hati* Gue : TIDAK! Jangan ganggu saya! Saya buru-buru! Biarkan saya sendiri!
*yang terjadi* Gue : Ke Serbia pak. Bapak mau kemana?
Om codet : Saya kesini, ke Turkey.
Gue : Bareng rombongan ya pak?
Om codet : Engga, cuma bertiga sama temen saya di belakang.
Gue : Oohh gitu..

Setelah ngobrol sebentar, akhirnya aku sadar kalau ternyata dia orang baik, meskipun mukanya emang serem. Jadi, don't judge a book by its cover ya :) Turun dari bis aku pun langsung loncat sambil lari-lari nyari gate 207 di bandara Istanbul. Aku takut ketinggalan pesawat karena jam boardingnya sudah lewat. Aku sampai di ruang tunggu gate sambil ngos-ngosan dan mondar-mandir bingung nyariin petugas, disana aku ketemu om bule gendut, berambut putih, mirip Santa Claus.

Om bule : Hello. What's wrong? Is there anything I can help you?
*Panik gara-gara pesawat, bahasa inggris aku pun jadi kacau*
Aku : Eehh, sorry sir, itu, anu, where's the, itu, petugas, apa sih..
Om bule : Calm down. What's wrong? What are you looking for?
Aku : Ituu siir, where's the podium (tempat pemeriksaan tiket maksudnya)? Eehhm..
Om bule : Come here and sit down first.
*Berusaha tenang, aku pun duduk di sebelah dia*
Aku : I need to go to the gate 207.
Om bule : Well, you're in a right place, that's the gate 207 *sambil nunjuk gate yang tertutup*
Aku : WHAT? Is it closed already?? Has the plane take off??
Om bule : No, no, it didn't even opened yet. Don't worry, we still have time, I'm also going to the same gate.
Aku : Oh, thank God! I thought I was late, because it's 7 o'clock already and our boarding time was at 06.40. I was like running through the airport and looking for the gate 207 and then blablabla...
*kemudian aku curhat*

Bapak ini orang Afrika Selatan, dia mau ke Montenegro ketemu ibunya setelah sekian lama udah engga ketemu. Aku terharu seolah-olah ketemu teman senasib. Setelah ngobrol lumayan lama, tiba-tiba datang petugas ngejemput Om bule dengan kursi roda. Ternyata dia lumpuh. Akhirnya petugas itu membawa Om bule itu pergi.

Aku : Heyy! Where are you going?
Om bule : I'm going in.
Aku : Noo, don't leave me alone!
Om bule : Don't worry, you can go after me. I'm going first because I'm in handicapped.  
Aku : Oh, okayy..
Om bule : See you inside.
Aku : Thank youu! See you!

Di pesawat aku duduk sebangku sama mas-mas ganteng mirip vocalisnya Maroon 5 *kyaa* Penumpang yang lain juga ganteng-ganteng dan cantik-cantik, sepertinya mereka orang Turkey. Sayangnya perjalanan hanya berlangsung 45 menit, padahal betah. LOL! Keluar dari pesawat langsung ketemu papa yang sudah setia menunggu, juga mama dan kakak yang sekarang sudah semakin gendut! Hehehehe. Miss them so much 

Sekian perjalanan aku menuju Serbia. Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat. Mudah bukan? Cih, iya lah, gampaaangg.. *belagu* 

Selamat mencoba ;)
TIPS PERJALANAN : "Yang penting banyak tanya." :D