Ini adalah pengalaman pertama aku naik pesawat sendirian, terlebih lagi tujuannya adalah ke negara yang amat teramat lumayan jauh, yaitu Serbia. Meskipun aku keliatan santai dan tenang, sebenarnya dalam hati itu PANIK BANGET! Gimana kalau seandainya aku nyasar? Gimana kalau ternyata aku salah naik pesawat? Gimana kalau ternyata aku malah dikirim ke Zimbabuey? Kan ga lucu. Tapi yasudah, akhirnya aku berusaha keep cool dan percaya diri aja. Lagipula aku uda dibuatin kakak dan papa panduan perjalanan yang keren banget, kakak nulisnya panjang-panjang dan semerawut dengan format essay, sedangkan papa dengan gaya rangkumannya yang singkat, padat, dan rabun. Kalau kata papa sih "yang penting banyak tanya", itu aja. Oke deh!
Dalam perjalanan, aku ketemu orang yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Salah satunya pada saat check in. Aku ketemu 3 orang bapak-bapak yang mukanya serem banget kayak orang mafia, di sekitar mukanya terdapat banyak codet dimana-dimana. Ditambah lagi salah satu orang tersebut matanya tertuju ke aku terus. Karena salah tingkah, tiba-tiba kepencet lah kamera hp terus motret ke arah dia, pake flash lagi! Makin melotot lah dia. Akhirnya aku cuma bisa nunduk. Takut diculik *panik*
Setelah urusan check in selesai, imigrasi selesai, masuk ke gate, aku pun duduk di ruang tunggu, sendirian, ga punya temen *miris* Di ruang tunggu banyak atlit remaja Indonesia, orang Turkey, bule, dan juga mafia. Saat masuk pesawat dan mau taruh tas di cabin, tiba-tiba ada bapak-bapak yang mau bantuin, ternyata bapak itu adalah om-om codet yang daritadi ngeliatin waktu check in! Tuh kan bener, pasti aku mau diculik!
Om codet : Ada yang bisa dibantu mba?
Gue : TIDAK! BISA JADI! BISA SENDIRI! (Efek takut bercambur eat bulaga)
Om codet : ..... Oh oke.
Ternyata dia duduk satu baris sama aku di barisan tengah (kursi untuk berempat). Akhirnya suasana jadi engga enak dan kita pun terdiam - duduk dengan manis sambil menunggu pesawat untuk take off. Sambil nunggu, aku pun berusaha cari teman. Di sebelah kiri aku ada mas-mas dengan bapak-bapak yang sama-sama orang Indonesia lagi asyik mengobrol. Tanpa basa-basi akhirnya aku minta diajak.
Aku : Halo mas, pak, ajak saya ngobrol juga dong.
Mas2 : Oh iya, emang mba mau kemana?
Aku : Ke Serbia. Mas mau kemana? Kita searah engga?
Mas2 : Oohh Serbia.. Engga, saya mau ke German, tapi kita bareng sampai Istanbul.
Aku : Emang mas mau ngapain ke German?
Mas2 : Saya kuliah S2 disana, ke Indonesia habis ngambil bahan riset untuk penelitian tingkat akhir.
Aku : Oohh mahasiswa! Saya juga mahasiswa loh mas!
Mas2 : Masa? (kirain SMP) Kuliah dimana?
Aku : Di UPN mas!
Mas2 : Yang di Jogja atauu..
Aku : Jakarta mas, yang di pondok labu, tau?
Mas2 : Oooohhh... (ga yakin dia sebenernya tau atau engga)
Dengan perjalanan yang menempuh sampai 2 jam, kita pun sampai di Singapore. Disini kita cuma transit sebentar, dan rata-rata emang engga ada yang ganti pesawat. Jadi setelah keluar dari pesawat, semua penumpang langsung nunggu di ruang tunggu. Aku ikutin aja atlit-atlit yang memakai baju warna merah, pasti atlit Indonesia yang tadi. Setelah nunggu lumayan lama, aku baru sadar kalau ada yang beda dari atlit-atlit itu. Setelah aku check bendera di jaketnya.. Ya ampun! Ternyata mereka atlit Singapore! Akhirnya aku berusaha nyari mas-mas dan bapak-bapak yang tadi dan ngintilin mereka *cari aman*
Setelah pesawat selesai dibersihin, seluruh penumpang masuk kembali ke pesawat dengan penumpang yang jauh lebih banyak, pesawat penuh. Di samping aku sekarang ada bapak-bapak bule yang selama perjalanan kita diem-dieman kayak orang musuhan. Perjalanan yang kita tempuh kali ini adalah 8 jam. Makan malam pukul 01:00 WIB, lalu tidur sekitar 3-4 jam, kemudian langsung makan pagi lagi. Hoek!
Ketika udah mau sampai di Istanbul, aku ngobrol lagi sama mas-mas yang tadi.
Gue : Mas, sampai di Istanbul nanti, kita langsung ke imigrasi lagi ya?
Mas2 : Engga perlu, kita langsung cari gate aja lagi.
Gue : Loh engga mas, menurut kertas panduan saya, kita ke imigrasi dulu!
Mas2 : Hmm, saya biasanya langsung ke gatenya.
Gue : Engga mas! Imigrasi dulu!
*ragu, aku pun baca panduannya sekali lagi*
Gue: Hehe, oh iyaa..
Mas2 : -____-"
Mas-mas itu masih harus transit 5 jam di bandara, sedangkan aku cuma dikasih waktu 1 jam, itu pun karena pesawatnya delay, akhirnya aku mendarat melebihi waktu jam penerbangan selanjutnya. Panik! Tanpa kenalan atau pamitan sama mas-mas tadi, aku langsung turun dari pesawat dan lari naik bis, lalu tiba-tiba ketemu om codet yang tadi lagi.
Om codet : Mba mau kemana?
*dalam hati* Gue : TIDAK! Jangan ganggu saya! Saya buru-buru! Biarkan saya sendiri!
*yang terjadi* Gue : Ke Serbia pak. Bapak mau kemana?
Om codet : Saya kesini, ke Turkey.
Gue : Bareng rombongan ya pak?
Om codet : Engga, cuma bertiga sama temen saya di belakang.
Gue : Oohh gitu..
Setelah ngobrol sebentar, akhirnya aku sadar kalau ternyata dia orang baik, meskipun mukanya emang serem. Jadi, don't judge a book by its cover ya :) Turun dari bis aku pun langsung loncat sambil lari-lari nyari gate 207 di bandara Istanbul. Aku takut ketinggalan pesawat karena jam boardingnya sudah lewat. Aku sampai di ruang tunggu gate sambil ngos-ngosan dan mondar-mandir bingung nyariin petugas, disana aku ketemu om bule gendut, berambut putih, mirip Santa Claus.
Om bule : Hello. What's wrong? Is there anything I can help you?
*Panik gara-gara pesawat, bahasa inggris aku pun jadi kacau*
Aku : Eehh, sorry sir, itu, anu, where's the, itu, petugas, apa sih..
Om bule : Calm down. What's wrong? What are you looking for?
Aku : Ituu siir, where's the podium (tempat pemeriksaan tiket maksudnya)? Eehhm..
Om bule : Come here and sit down first.
*Berusaha tenang, aku pun duduk di sebelah dia*
Aku : I need to go to the gate 207.
Om bule : Well, you're in a right place, that's the gate 207 *sambil nunjuk gate yang tertutup*
Aku : WHAT? Is it closed already?? Has the plane take off??
Om bule : No, no, it didn't even opened yet. Don't worry, we still have time, I'm also going to the same gate.
Aku : Oh, thank God! I thought I was late, because it's 7 o'clock already and our boarding time was at 06.40. I was like running through the airport and looking for the gate 207 and then blablabla...
*kemudian aku curhat*
Bapak ini orang Afrika Selatan, dia mau ke Montenegro ketemu ibunya setelah sekian lama udah engga ketemu. Aku terharu seolah-olah ketemu teman senasib. Setelah ngobrol lumayan lama, tiba-tiba datang petugas ngejemput Om bule dengan kursi roda. Ternyata dia lumpuh. Akhirnya petugas itu membawa Om bule itu pergi.
Aku : Heyy! Where are you going?
Om bule : I'm going in.
Aku : Noo, don't leave me alone!
Om bule : Don't worry, you can go after me. I'm going first because I'm in handicapped.
Aku : Oh, okayy..
Om bule : See you inside.
Aku : Thank youu! See you!
Di pesawat aku duduk sebangku sama mas-mas ganteng mirip vocalisnya Maroon 5 *kyaa* Penumpang yang lain juga ganteng-ganteng dan cantik-cantik, sepertinya mereka orang Turkey. Sayangnya perjalanan hanya berlangsung 45 menit, padahal betah. LOL! Keluar dari pesawat langsung ketemu papa yang sudah setia menunggu, juga mama dan kakak yang sekarang sudah semakin gendut! Hehehehe. Miss them so much ♥
Sekian perjalanan aku menuju Serbia. Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat. Mudah bukan? Cih, iya lah, gampaaangg.. *belagu*
Selamat mencoba ;)
TIPS PERJALANAN : "Yang penting banyak tanya." :D