Tuesday, 20 August 2013

Roma, Italy (Part 2) & Vatican City


St. Peter's Basilica
Basilika Santo Petrus adalah sebuah basilika utama Katolik di Kota Vatikan, dikelilingi oleh Roma. Bangunan ini digambarkan sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (dia meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam Kekristenan. Konstruksi basilika ini dimulai pada 1506 dan rampung pada 1626.
Basilika Santo Petrus dibangun atas perintah Kaisar Kristen pertama Konstantin I, pada tahun 326 di tempat Santo Petrus menjadi martir. Seribu tiga ratus tahun kemudian bangunan ini mulai runtuh perlahan-lahan, dan oleh karena itu Paus Nikolas V memerintahkan agar dibangun sebuah basilika yang baru. Tetapi pembangunannya baru dimulai pada tahun 1506 pada masa jabatan Paus Julius II. Pembangunan basilika ini memakan waktu 120 tahun. Michelangelo diminta sumbangan karyanya dengan pieta-nya yang sangat terkenal itu. Waktu itu ia telah berusia 72 tahun. Basilika ini merupakan basilika terbesar di dunia dengan panjang 193 meter dan tinggi 132 meter.
Tradisi mengatakan bahwa tempat bangunan ini merupakan tempat Santo Petrus dan dianggap sebagai Paus pertama, disalibkan dan dikuburkan. Gereja ini merupakan tempat penguburan St Petrus di bawah altar utama. Paus lainnya juga dikubur di basilika ini.
Disini tempatnya luas banget, untuk memasuki basilika ini juga membutuhkan antrian yang sangaaat panjang. Awalnya sempet ragu dan engga yakin kalau antrian untuk memasuki basilika sepanjang ini. Tapi setelah bertanya-tanya ke beberapa orang, ternyata memang benar ini antriannya. Oh ya, catatan bagi yang ingin kesini, untuk memasuki basilika ini kita wajib mengenakan pakaian sopan, jadi celana pendek, rok pendek, tank top / you can see, dan pakaian-pakaian yang terlalu terbuka, dilarang memasuki basilika ini. Pengawasannya juga lumayan ketat, jadi memang ada beberapa yang memakai pakaian seperti itu akhirnya disuruh keluar dan tidak boleh masuk. 



Untuk foto-foto di basilika ini sebenernya tidak diperbolehkan, jadi kita tidak banyak berfoto karena takut mengganggu orang-orang yang sedang beribadah disini. Setelah berkeliling ke basilika yang amat besar dan luas ini, kita menaiki tangga untuk melihat pemandangan dari atas. Believe it or not, naik tangga itu rasanya mau pingsan! Tangganya itu kecil-kecil sekali dan tinggi banget, engga ada banyak udara yang bisa kita hirup, ditambah orang-orang yang naik ke atas juga banyak banget. Kalau udah sampe di tengah, kita udah engga bisa mundur lagi karena di belakang kita sudah banyak orang yang mengantri, engga ada celah sedikit pun. Jadi, bagi yang engga kuat, aku saranin jangan coba-coba naik ke atas ini. Tapi, bagi yang kuat, trust me, it's worth it.







Setelah selesai keliling Basilika, tujuan selanjutnya adalah ke Vatican Museum. Bagi yang suka ice cream, jangan lupa dalam perjalanan menuju Vatican Museum untuk mampir ke toko ice cream-nya karena rasanya SUPER DUPER ENAK!! 

Vatican Museum
Museum Vatikan adalah kumpulan beberapa museum kesenian publik dan patung di Kota Vatikan, yang menampilkan karya-karya koleksi kaya Gereja Katolik Roma. Paus Julius II membangun museum-museum ini pada abad ke-16. Kapel Sistina dan Stanze della Segnatura yang didekorasi oleh Raphael berada di rute perjalanan menuju Museum Vatikan. Hingga November 2006, tempat ini telah dikunjungi sekitar 4.000.000 orang untuk tahun itu saja.
Museum ini sangat besar dan luas banget. Di museum ini, aku sama mama sampe berpisah sama kakak, karena kakak ini pecinta meseum, bisa dibilang museum itu udah kayak rumah keduanya dia. Jadi, bagi yang suka hal-hal yang bersejarah maupun seni, wajib banget kesini. Karena koleksi barang yang sangat banyak, kayaknya sehari aja engga cukup untuk mengetahui keseluruhan sejarahnya. 






Selama kita berada di dalam museum, ternyata cuaca di luar sudah hujan. Tapi hujan engga akan bisa menghentikan berjalanan seru kita di Vatikan. Untuk selanjutnya kita langsung menuju Spanish Steps!!

Spanish Steps
Spanish Steps
Spanish steps adalah sebuah tangga lebar didesain oleh Francesco De Sanctis yang menghubungkan Piazza di Spagna (Spanish Square) di bawah dan Piazza dei Monti depan gereja Trinita dei Monti di atas. Tangga ini sangat populer di kalangan turis dan juga warga lokal sebagai tempat kumpul-kumpul dan duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati suasana alun-alun Piazza di Spagna. Di alun-alun juga terdapat sebuah air mancur Fontana La Barcaccia karya Bernini, dan sebuah pilar monumen di alun-alun bagian tenggara. Yang pasti, disini banyak sekali orang, dikabarkan juga bahwa banyak sekali pecopet yang berkeliaran. Jadi, bagi yang ingin kesini atau ke tempat-tempat ramai, berhati-hatilah dengan barang bawaan kalian ya!
Kemudian di sebrang air mancur ada jalanan bernama Via Condotti, dimana tempat ini disebut sebagai fashionable street of Rome dimana di sekitar jalanan tersebut dipenuhi barisan butik internasional seperti Louis Vuitton, Prada, Bvlgari, Gucci, dll. Tentunya harganya tidak murah, alias mahal :’) Tapi, inilah daerah pusat mode di Roma.
Fontana La Barcaccia & Spanish Steps
Via Condotti
Resource : Triposo App - Italy & Wikipedia

Monday, 19 August 2013

Roma, Italy (Part 1)

Roma, kota yang selalu ramai dikunjungi oleh para turis. Banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang tertinggal di sini. Dimulai dari Colosseum, Roman forum, Fontana di trevi, St. Peter's Basilica, dan masih banyak lagi. Aku senang sekali bisa berkesempatan untuk datang ke kota ini. Kotanya bagus banget meskipun memang agak sedikit kotor, tapi untuk stay disini selama 3 hari rasanya belum cukup, minimal 1 minggu deh baru puas! Hehehehe..

Kalau kamu kesini naik pesawat, caranya mudah sekali untuk pergi ke pusat kota. Dari bandara kamu langsung ke stasiun kereta dan beli tiket kereta Trenitalia yang menuju 'Roma Termini', kereta ini akan pergi sampai tujuan tanpa harus berhenti di stasiun-stasiun sebelumnya. Engga sampai sejam, kamu bisa langsung sampai deh! Roma Termini ini sendiri adalah stasiun kereta utama di Roma.
Trenitalia
Di dekat stasiun juga terdapat terminal bus/metro, sistem busnya ini harus pakai kartu yang bisa kita beli di kios yang ada di terminal. Kita bisa beli paket per-bulan (± €35), per-minggu, per-hari (± €6), dan juga per-jam (± €1,50). Untuk harganya aku juga kurang tahu pasti, tapi sekiranya sekitar segitu. Jadi kalau misalnya kita beli paket per-bulan, selama satu bulan kita bisa pake kartu itu selama berkali-kali dengan harga yang sama. Jadi aku recommend banget kalau mau kemana-mana mendingan naik bis/metro, karena harganya lebih murah dan terjangkau. Tapi kalau kamu masih pertama kali kesini dan bingung mau kemana, mendingan naik bis 'Hop on Hop off' (bis tingkat yang biasa disediakan untuk turis, bisnya akan berhenti di sekitar tempat wisata) meskipun harganya tentu lebih mahal daripada bis biasa, sekitar ± €19/hari. Dan aku saranin, JANGAN pernah naik taxi disini karena harganya mahal buangett!! Meskipun aku belum pernah, tapi berdasarkan pengalaman orang-orang sih katanya begitu, jadi daripada uang kamu habis di taxi, mungkin lebih baik kamu naik bis atau jalan kaki supaya uangnya bisa kepake untuk beli souvenir atau oleh-oleh :D
Tour Bus - Hop on Hop off

Untuk para pengendara motor, pasti tahu dong Italy itu identik dengan motor apa? Yup, Vespa! Hampir semua orang yang mengendarai motor pasti memakai Vespa. Cinta produk lokal pastinya ya. Seperti yang terlihat dalam foto di bawah ini, semuaaa berjejer dengan Vespa. Jarang banget, bahkan hampir engga ada motor-motor besar atau matic. Bagi pecinta Vespa, ini surga kalian.
Vespa

Untuk pecinta fashion, Italy ini bisa dibilang juga terkenal dengan fashionnya. Disini banyak banget barang-barang branded yang murah-murah dan bagus-bagus. Mungkin kalau di pusat kota harganya masih engga jauh beda dengan harga aslinya, tapi kalau udah ke Factory Outlet dan Pasar Jumat kita bisa dapetin barang bermerk dengan harga yang jauuhh lebih murah. Sayangnya aku engga sempet kesana karena keterbatasan waktu dan jarak :( Kebetulan lokasinya agak sedikit jauh dari Roma, mungkin bisa menempuh waktu sekitar 3 jam. Jadi bagi yang mau ke Italy dan suka banget fashion, jangan lupa bikin planning ke Factory Outlet-nya yaa.

Untuk perjalanan kali ini kita engga bareng tour guide sama sekali, hanya aku, kakak, dan mama. Kita cuma bermodalkan peta sama buku-buku panduan. Kalau soal berpetualang sendiri sih mungkin yang paling jago kakakku kali ya (keturunan mama). Dia jago banget baca peta dan jalan-jalan tanpa harus tersesat. Resikonya harus tetep fokus sama peta, untuk menikmati perjalanannya sendiri mungkin pikirannya harus terbagi dua, huhu.
Map Rome
Colosseum
Tempat ini adalah tempat yang menurut aku paling mengerikan di Roma. Dimana pada zaman dahulu, para budak atau babu diadukan satu sama lain untuk saling bertarung dan mempertaruhkan nyawanya demi menghibur para masyarakat di Colosseum tersebut. Aksi saling bunuh-membunuh merupakan tontonan yang paling menyenangkan pada zaman itu. Tidak hanya manusia antar manusia, melainkan juga manusia dan hewan buas seperti macan atau singa. Para petarung tersebut disebut sebagai Gladiator

Para Gladiator ini juga memiliki sponsor yang membiayai hidup mereka, sebelum bertarung biasanya mereka dikasih service terlebih dahulu seperti diberi makan-makanan yang enak dan bergizi, massage, pelatihan keras, dan sebagainya. Ketika seorang Gladiator telah bertarung dengan sebaik-baiknya dan para penonton merasa puas, maka suatu saat jika Gladiator tersebut hampir terbunuh atau kalah, sponsornya dapat menolong dia dengan tanda mengacungkan jempolnya ke atas. Namun jika Gladiator tersebut memang "payah" maka biasanya sponsor tidak mau mempertahankan dia lagi dengan membiarkannya mati.

Tempat ini sudah sangat tua sekali. Bangunan aslinya bisa dibilang seperti stadium sepak bola. Namun akibat gempa yang sempat terjadi pada zaman tersebut membuat Colosseum setengah runtuh dan rusak. Awalnya terdapat lapangan di tengah arena, namun kini semuanya sudah hampir runtuh hingga terlihat bangunan atau kamar yang berada di bawah lapangan tersebut dimana para hewan buas bersembunyi yang kemudian muncul dari pintu perangkap dan menerkam sang Gladiator. Bangku penonton yang dapat memuat sekitar 50.000 orang ini juga sudah runtuh total hingga yang tersisa adalah bangku VIP. Jadi untuk bangkunya itu sudah ada urutannya tersendiri, semakin dekat dengan lapangan adalah bangku VIP yang biasa diduduki oleh raja dan para jajarannya, kemudian di atasnya terdapat bangku middle class, lalu low class, dan di paling atas adalah wanita (wanita dan pria duduk terpisah).

Meskipun tempat ini sudah dijadikan tempat bersejarah dan wisata untuk para turis, aku benar-benar dapat membayangkan betapa sadisnya gladiator-gladiator yang terbunuh disini, dimana para penonton dengan semangat meneriaki "Bunuh saja dia! Mati! Mati! Mati!". Berdiri disini membuatku merinding.

Aku punya rekomendasi film yang bagus mengenai kisah ini yang berjudul "Gladiator" - Russell Crowe (2000). Film ini bagus banget karena dapat memberikan kita sedikit gambaran tentang para Gladiator yang bertarung di Colloseum.
(Outside) Colosseum
(Inside) Colosseum
Colosseum

Arch of Constantine
Arch of Constantine merupakan suatu gapura bersejarah di Roma yang terletak di antara Colosseum dan Palatine Hill. Gapura ini dibangun para majelis tinggi Roman untuk memperingati kemenangan kaisar Constantine I dalam pertempuran 'Milvian Bridge' dengan Maxentius pada tanggal 28 October 312.
Arch of Constantine


Roman Forum

Roman Forum

Di dekat Colosseum juga terdapat Roman Forum. Tempat ini merupakan jantung kota Roma, dimana terdapat taman yang dikelilingi oleh beberapa gedung pemerintahan tua yang sudah hampir runtuh, dan juga batu-batuan besar yang mungkin merupakan hasil dari reruntuhan gedung tersebut. Selama berabad-abad tempat ini menjadi pusat kehidupan masyarakat Roma, dimana tempat berlangsungnya prosesi kemenangan dan pemilu, persidangan pidana, pertandingan gladiator, dan inti urusan komersial. Tempat ini penting untuk kesejahteraan Roma.

Pada tahun 141 sebelum masehi, Antonius Pius membangun candi untuk mendiang istrinya yang bernama Faustina. Kini candi tersebut masih berada di Roman Forum dan terkenal dengan sebutan 'Temple of Antoninus and Faustina'. 
Temple of Antoninus and Faustina

'The Arch of Septimius Severus' juga terletak di Forum. Gapura ini dibangun untuk memperingati kemenangannya dalam menaklukan kaisar Mesopotamia.
The Arch of Septimius Severus

Di Roman Forum ini masih banyak banget tempat-tempat yang bersejarah, tapi sayangnya aku engga mengelilingi semuanya karena tempatnya luas banget dan gersang, kebetulan pada saat itu cuacanya juga panas banget, jadi setiap kita ketemu air yang berkucuran di keran, kita BAHAGIA-nya minta ampun bagai menemukan air di padang pasir! Airnya bersih dan bisa diminum, juga dingin banget jadi rasanya segeeerr..



Kebetulan di Roman Forum ini, kita juga bertemu dengan 2 mahasiswi Indonesia yang lagi berwisata, namanya kak Umara (S2 Swiss) dan kak Fara (S2 German). Entah jodoh atau memang cuma kebetulan, setiap kita pergi kita selalu ketemu lagi dengan mereka, seolah-olah Roma itu kota yang sempit padahal luas. Jadi pada saat aku mau mem-foto mama dan kakak.....

Aku : Mama dan teteh siap ya, satu.. dua..
Kak Umara : Tigaaa..
Aku, mama, dan kakak : Loohh??

Ternyata jauh-jauh kesini kita tetep ketemu dengan orang Indonesia, senang sekali :) Oh ya, jangan salah, disini banyak banget turis Indonesia. Engga sedikit kita ketemu turis yang berbicara bahasa Indonesia. Selain WNI, banyak juga masyarakat lokal yang bisa berbicara bahasa Indonesia meskipun hanya sekedar 'selamat pagi' 'selamat datang' 'terima kasih' dan sebagainya. 

Selain masyarakat Italy, disini juga banyak orang Pakistan dan Nigeria, mungkin mereka adalah pendatang. Pedagang-pedagang yang berjualan disini juga rata-rata orang Pakistan karena mereka cenderung pekerja keras. Sedangkan masyarakat Italy itu sendiri engga begitu banyak terlihat, mungkin karena terlalu banyak pendatang dan turis. Hal ini disayangkan sekali karena orang Italy disini itu ganteng-ganteng dan cantik-cantik! Aku aja sampai jatuh cinta sama pelayan restaurant yang lagi ngelap kaca, ganteng parahh.. <3 Mungkin kalau bisa dibilang, gantengnya seperti ini *kyaa* :

Ehem! Okay, fokus..
Fontana Di Trevi
Fontana Di Trevi
Fontana di Trevi adalah kolam air mancur yang berada di Trevi, Roma. Fontana di Trevi merupakan air mancur bergaya Baroque style yang terbesar di Roma dan merupakan salah satu air mancur yang paling terkenal di dunia. Air mancur ini banyak didatangi oleh para turis karena ia memiliki tradisi dan mitos dimana jika melempar uang koin ke dalam air kolamnya, berarti kita akan dapat kembali lagi ke kota Roma, Italy. Cara melempar koinnya adalah dengan membelakangi air mancur dan melemparnya lewat atas bahu. 

Di dalam kolam ini diperkirakan terdapat sebanyak 3000 euro setiap harinya. Uang ini kemudian digunakan untuk mensubsidi sebuah supermarket yang diperuntukkan bagi warga miskin dan membutuhkan di kota Roma. Jadi, engga ada salahkannya kan mencoba? Kita bisa berharap mitos itu jadi kenyataan dan juga sekaligus beramal :D
Fontana Di Trevi

Setelah selesai jalan-jalan seharian, panas-panasan, kulit terbakar menjadi hitam. Kita akhirnya mampir ke sebuah restaurant pizza & pasta, dimana disini adalah tempat kerja pelayan restaurant ganteng yang aku liat tadi pagi :") Dengan engga sabar, aku pun buru-buru memasuki restaurant tersebut. Dan ternyata oh ternyata, pelayannya itu engga ada </3 Sepertinya dia hanya shift pagi. Dengan keikhlasan hati, aku pun berusaha menerima dan pasrah, mungkin kita memang tidak jodoh :'(

Akhirnya kita pun memesan beberapa jenis pasta. Disini kita bisa pilih jenis pasta dan bumbu sesuai dengan keinginan. Karena disini satu orang wajib memesan satu porsi, akhirnya kita pesan 3. Ketika makanan sudah sampai... *jengjeng* Porsinya BANYAK BANGET, satu porsinya kayak porsi untuk satu keluarga. Masya Allah, seneng sih seneng but these are too much! Apalagi disini punya tradisi bahwa setiap makanan harus dihabiskan, karena kalau engga mereka akan tersinggung atau merasa bahwa masakan mereka tidak enak. Akhirnya kita pun makan pasta yang super lezat dan BANYAK ini sampe perut kita bunchit!
Italian Pasta
Resource : Triposo App - Italy

Monday, 5 August 2013

Pertunjukan Liga Tari Universitas Indonesia

Bulan ini kita kedatangan tamu dari Liga Tari Universitas Indonesia yang datang ke Beograd untuk memberikan pertunjukan tari dan gamelan kepada masyarakat Serbia maupun Indonesia yang sedang berada di Beograd. Dengan tarian yang lincah dan musik yang seru, membuat para penonton ikut menikmati pertunjukan yang ada. Disini banyak sekali yang menyukai tarian dan musik Indonesia, bahkan melebihi minat dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Mereka juga antusias meminta untuk diajarkan tarian dan gemelan tersebut. Dan jujur saja, selama aku hidup berpindah-pindah seperti ini, tidak ada satu pun negara yang tidak menyukai kebudayaan Indonesia. Mereka semua menyukai seluruh tarian, musik, makanan, pakaian, bahasa, dan sebagainya. Tentunya ini merupakan suatu kehormatan dan aan tersendiri bagi kami, orang Indonesia.






Aku sangat berharap masyarakat Indonesia pun juga dapat lebih menghargai kebudayaan yang dimiliki, juga turut ikut melestarikannya. Karena Indonesia memiliki banyaaak sekali budaya yang indah dan patut untuk kita jaga. Seperti tim Liga Tari Universitas Indonesia ini, mereka rela datang jauh-jauh dari Indonesia hingga keliling Eropa hanya untuk mempromosikan Indonesia selama 2 bulan. Beberapa mahasiswa juga tetap melakukan kegiatannya sambil menjalankan ibadah puasa yang berlangsung selama 18 jam loh! Meskipun begitu, mereka tetap terlihat bersemangat dan melakukannya dengan baik. Amazing right? Yup! Patut sekali untuk dicontoh :)

Beberapa mahasiswa yang aku kenal diantara lain adalah Ama, Astri, Eka, Arum, Raisa, Niko, dan Abdan. Mereka rata-rata merupakan mahasiswa angkatan 2011, 2010, 2009, dsb. Beberapa alumni yang sudah lulus pun masih ada yang tetap aktif dalam ukm tari ini, mereka sangat setia membantu adik2nya yang masih baru. Biasanya mereka latihan setiap hari minggu di Salemba. Latihan yang wajib dilakukan oleh seluruh anggota adalah tari, sedangkan latihan gamelan adalah optional. Total penari di ukm ini tidak hanya 20 orang saja, melainkan puluhan lebih! Tapi yang tampil ke luar negeri hanya beberapa dengan melalui proses audisi terlebih dahulu. Mereka bagaikan penari professional!

Pada keesokan harinya setelah mereka tampil, KBRI Beograd mengundang mereka semua untuk buka puasa bersama di KBRI. Disana mereka juga mengadakan workshop tari (tari saman) yang dihadiri oleh banyak masyarakat Serbia yang ingin ikut mempelajarinya. Workshopnya diambil alih oleh pelatih tarinya yang dibantu para penari dari Liga Tari UI. Masyarakatnya sangat senang dan antusias sekali. Suasana KBRI pun menjadi ramai dengan kedatangannya mereka disini. Mereka orangnya baik-baik dan asyik, apalagi untuk diajak berjoget bersama. Seruuuu banget pokoknya! Terima kasih Liga Tari Universitas Indonesia. Sukses terus dalam berkarya dan mengharumkan nama bangsa :)