Roma, kota yang selalu ramai dikunjungi oleh para turis. Banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang tertinggal di sini. Dimulai dari Colosseum, Roman forum, Fontana di trevi, St. Peter's Basilica, dan masih banyak lagi. Aku senang sekali bisa berkesempatan untuk datang ke kota ini. Kotanya bagus banget meskipun memang agak sedikit kotor, tapi untuk stay disini selama 3 hari rasanya belum cukup, minimal 1 minggu deh baru puas! Hehehehe..
Kalau kamu kesini naik pesawat, caranya mudah sekali untuk pergi ke pusat kota. Dari bandara kamu langsung ke stasiun kereta dan beli tiket kereta Trenitalia yang menuju 'Roma Termini', kereta ini akan pergi sampai tujuan tanpa harus berhenti di stasiun-stasiun sebelumnya. Engga sampai sejam, kamu bisa langsung sampai deh! Roma Termini ini sendiri adalah stasiun kereta utama di Roma.
Di dekat stasiun juga terdapat terminal bus/metro, sistem busnya ini harus pakai kartu yang bisa kita beli di kios yang ada di terminal. Kita bisa beli paket per-bulan (± €35), per-minggu, per-hari (± €6), dan juga per-jam (± €1,50). Untuk harganya aku juga kurang tahu pasti, tapi sekiranya sekitar segitu. Jadi kalau misalnya kita beli paket per-bulan, selama satu bulan kita bisa pake kartu itu selama berkali-kali dengan harga yang sama. Jadi aku recommend banget kalau mau kemana-mana mendingan naik bis/metro, karena harganya lebih murah dan terjangkau. Tapi kalau kamu masih pertama kali kesini dan bingung mau kemana, mendingan naik bis 'Hop on Hop off' (bis tingkat yang biasa disediakan untuk turis, bisnya akan berhenti di sekitar tempat wisata) meskipun harganya tentu lebih mahal daripada bis biasa, sekitar ± €19/hari. Dan aku saranin, JANGAN pernah naik taxi disini karena harganya mahal buangett!! Meskipun aku belum pernah, tapi berdasarkan pengalaman orang-orang sih katanya begitu, jadi daripada uang kamu habis di taxi, mungkin lebih baik kamu naik bis atau jalan kaki supaya uangnya bisa kepake untuk beli souvenir atau oleh-oleh :D
Trenitalia |
Tour Bus - Hop on Hop off |
Untuk para pengendara motor, pasti tahu dong Italy itu identik dengan motor apa? Yup, Vespa! Hampir semua orang yang mengendarai motor pasti memakai Vespa. Cinta produk lokal pastinya ya. Seperti yang terlihat dalam foto di bawah ini, semuaaa berjejer dengan Vespa. Jarang banget, bahkan hampir engga ada motor-motor besar atau matic. Bagi pecinta Vespa, ini surga kalian.
Vespa |
Untuk perjalanan kali ini kita engga bareng tour guide sama sekali, hanya aku, kakak, dan mama. Kita cuma bermodalkan peta sama buku-buku panduan. Kalau soal berpetualang sendiri sih mungkin yang paling jago kakakku kali ya (keturunan mama). Dia jago banget baca peta dan jalan-jalan tanpa harus tersesat. Resikonya harus tetep fokus sama peta, untuk menikmati perjalanannya sendiri mungkin pikirannya harus terbagi dua, huhu.
Tempat ini adalah tempat yang menurut aku paling mengerikan di Roma. Dimana pada zaman dahulu, para budak atau babu diadukan satu sama lain untuk saling bertarung dan mempertaruhkan nyawanya demi menghibur para masyarakat di Colosseum tersebut. Aksi saling bunuh-membunuh merupakan tontonan yang paling menyenangkan pada zaman itu. Tidak hanya manusia antar manusia, melainkan juga manusia dan hewan buas seperti macan atau singa. Para petarung tersebut disebut sebagai Gladiator.
Para Gladiator ini juga memiliki sponsor yang membiayai hidup mereka, sebelum bertarung biasanya mereka dikasih service terlebih dahulu seperti diberi makan-makanan yang enak dan bergizi, massage, pelatihan keras, dan sebagainya. Ketika seorang Gladiator telah bertarung dengan sebaik-baiknya dan para penonton merasa puas, maka suatu saat jika Gladiator tersebut hampir terbunuh atau kalah, sponsornya dapat menolong dia dengan tanda mengacungkan jempolnya ke atas. Namun jika Gladiator tersebut memang "payah" maka biasanya sponsor tidak mau mempertahankan dia lagi dengan membiarkannya mati.
Tempat ini sudah sangat tua sekali. Bangunan aslinya bisa dibilang seperti stadium sepak bola. Namun akibat gempa yang sempat terjadi pada zaman tersebut membuat Colosseum setengah runtuh dan rusak. Awalnya terdapat lapangan di tengah arena, namun kini semuanya sudah hampir runtuh hingga terlihat bangunan atau kamar yang berada di bawah lapangan tersebut dimana para hewan buas bersembunyi yang kemudian muncul dari pintu perangkap dan menerkam sang Gladiator. Bangku penonton yang dapat memuat sekitar 50.000 orang ini juga sudah runtuh total hingga yang tersisa adalah bangku VIP. Jadi untuk bangkunya itu sudah ada urutannya tersendiri, semakin dekat dengan lapangan adalah bangku VIP yang biasa diduduki oleh raja dan para jajarannya, kemudian di atasnya terdapat bangku middle class, lalu low class, dan di paling atas adalah wanita (wanita dan pria duduk terpisah).
Meskipun tempat ini sudah dijadikan tempat bersejarah dan wisata untuk para turis, aku benar-benar dapat membayangkan betapa sadisnya gladiator-gladiator yang terbunuh disini, dimana para penonton dengan semangat meneriaki "Bunuh saja dia! Mati! Mati! Mati!". Berdiri disini membuatku merinding.
Aku punya rekomendasi film yang bagus mengenai kisah ini yang berjudul "Gladiator" - Russell Crowe (2000). Film ini bagus banget karena dapat memberikan kita sedikit gambaran tentang para Gladiator yang bertarung di Colloseum.
Arch of Constantine
Arch of Constantine merupakan suatu gapura bersejarah di Roma yang terletak di antara Colosseum dan Palatine Hill. Gapura ini dibangun para majelis tinggi Roman untuk memperingati kemenangan kaisar Constantine I dalam pertempuran 'Milvian Bridge' dengan Maxentius pada tanggal 28 October 312.
Roman Forum
Roman Forum |
Di dekat Colosseum juga terdapat Roman Forum. Tempat ini merupakan jantung kota Roma, dimana terdapat taman yang dikelilingi oleh beberapa gedung pemerintahan tua yang sudah hampir runtuh, dan juga batu-batuan besar yang mungkin merupakan hasil dari reruntuhan gedung tersebut. Selama berabad-abad tempat ini menjadi pusat kehidupan masyarakat Roma, dimana tempat berlangsungnya prosesi kemenangan dan pemilu, persidangan pidana, pertandingan gladiator, dan inti urusan komersial. Tempat ini penting untuk kesejahteraan Roma.
Pada tahun 141 sebelum masehi, Antonius Pius membangun candi untuk mendiang istrinya yang bernama Faustina. Kini candi tersebut masih berada di Roman Forum dan terkenal dengan sebutan 'Temple of Antoninus and Faustina'.
Temple of Antoninus and Faustina |
The Arch of Septimius Severus |
Di Roman Forum ini masih banyak banget tempat-tempat yang bersejarah, tapi sayangnya aku engga mengelilingi semuanya karena tempatnya luas banget dan gersang, kebetulan pada saat itu cuacanya juga panas banget, jadi setiap kita ketemu air yang berkucuran di keran, kita BAHAGIA-nya minta ampun bagai menemukan air di padang pasir! Airnya bersih dan bisa diminum, juga dingin banget jadi rasanya segeeerr..
Kebetulan di Roman Forum ini, kita juga bertemu dengan 2 mahasiswi Indonesia yang lagi berwisata, namanya kak Umara (S2 Swiss) dan kak Fara (S2 German). Entah jodoh atau memang cuma kebetulan, setiap kita pergi kita selalu ketemu lagi dengan mereka, seolah-olah Roma itu kota yang sempit padahal luas. Jadi pada saat aku mau mem-foto mama dan kakak.....
Aku : Mama dan teteh siap ya, satu.. dua..
Kak Umara : Tigaaa..
Aku, mama, dan kakak : Loohh??
Ternyata jauh-jauh kesini kita tetep ketemu dengan orang Indonesia, senang sekali :) Oh ya, jangan salah, disini banyak banget turis Indonesia. Engga sedikit kita ketemu turis yang berbicara bahasa Indonesia. Selain WNI, banyak juga masyarakat lokal yang bisa berbicara bahasa Indonesia meskipun hanya sekedar 'selamat pagi' 'selamat datang' 'terima kasih' dan sebagainya.
Selain masyarakat Italy, disini juga banyak orang Pakistan dan Nigeria, mungkin mereka adalah pendatang. Pedagang-pedagang yang berjualan disini juga rata-rata orang Pakistan karena mereka cenderung pekerja keras. Sedangkan masyarakat Italy itu sendiri engga begitu banyak terlihat, mungkin karena terlalu banyak pendatang dan turis. Hal ini disayangkan sekali karena orang Italy disini itu ganteng-ganteng dan cantik-cantik! Aku aja sampai jatuh cinta sama pelayan restaurant yang lagi ngelap kaca, ganteng parahh.. <3 Mungkin kalau bisa dibilang, gantengnya seperti ini *kyaa* :
Ehem! Okay, fokus..
Fontana Di Trevi
Fontana Di Trevi
Fontana Di Trevi |
Fontana di Trevi adalah kolam air mancur yang berada di
Trevi, Roma. Fontana di Trevi merupakan air mancur bergaya Baroque style yang
terbesar di Roma dan merupakan salah satu air mancur yang paling terkenal di
dunia. Air mancur ini banyak didatangi oleh para turis karena ia memiliki tradisi
dan mitos dimana jika melempar uang koin ke dalam air kolamnya, berarti kita
akan dapat kembali lagi ke kota Roma, Italy. Cara melempar koinnya adalah
dengan membelakangi air mancur dan melemparnya lewat atas bahu.
Di dalam kolam ini diperkirakan terdapat sebanyak 3000 euro setiap harinya. Uang ini kemudian digunakan
untuk mensubsidi sebuah supermarket yang diperuntukkan bagi warga miskin dan
membutuhkan di kota Roma. Jadi, engga ada salahkannya kan mencoba? Kita bisa berharap
mitos itu jadi kenyataan dan juga sekaligus beramal :D
Fontana Di Trevi |
Setelah selesai jalan-jalan seharian, panas-panasan, kulit terbakar menjadi hitam. Kita akhirnya mampir ke sebuah restaurant pizza & pasta, dimana disini adalah tempat kerja pelayan restaurant ganteng yang aku liat tadi pagi :") Dengan engga sabar, aku pun buru-buru memasuki restaurant tersebut. Dan ternyata oh ternyata, pelayannya itu engga ada </3 Sepertinya dia hanya shift pagi. Dengan keikhlasan hati, aku pun berusaha menerima dan pasrah, mungkin kita memang tidak jodoh :'(
Akhirnya kita pun memesan beberapa jenis pasta. Disini kita bisa pilih jenis pasta dan bumbu sesuai dengan keinginan. Karena disini satu orang wajib memesan satu porsi, akhirnya kita pesan 3. Ketika makanan sudah sampai... *jengjeng* Porsinya BANYAK BANGET, satu porsinya kayak porsi untuk satu keluarga. Masya Allah, seneng sih seneng but these are too much! Apalagi disini punya tradisi bahwa setiap makanan harus dihabiskan, karena kalau engga mereka akan tersinggung atau merasa bahwa masakan mereka tidak enak. Akhirnya kita pun makan pasta yang super lezat dan BANYAK ini sampe perut kita bunchit!
Italian Pasta |
Resource : Triposo App - Italy
No comments:
Post a Comment